Minggu, 26 Agustus 2012, gantian kami yang diundang berlebaran di rumah Taki. Ibu Taki menelepon papa dan mama di hari Sabtu sore dan mengundang kami untuk makan siang bersama dalam rangka lebaran di rumah Taki di hari Minggu di jam 3 sore. Sudah pasti kami bergembira dengan undangan ini dan bersiap-siap datang ke rumah Taki. Tentunya ada sesuatu yang mama persiapkan. Apakah itu? Wajik. Wajik yang bisa disantap sebagai dessert. Wajik itu apa sih? Makanan tradisional yang terbuat dari ketan (sticky rice) dengan gula merah dan santan. Cara buatnya gimana? Gampang saja ... Ketan dibersihkan sekali saja dan kemudian direndam selama 2 jam. Sesudah 2 jam, ketan dikukus (di-steam) sampai setengah matang saja. Sesudahnya, siapkan coconut milk (santan) didihkan dan masukkan gula merah (plus gula pasir kalau mau) serta sedikit garam. Biar sedap bisa ditambahkan daun pandan dan vanilla. Saat campuran gula merah dan santan mendidih, masukkan ketan setengah matang tadi ke dalamnya. Jangan lupa aduk terus campuran ketan, gula dan santan tadi. Usahakan jangan sampai terlalu lembek agar wajik kelihatan bagus. Setelah ketan bercampur gula merah dan santan mnyatu dengan sempurna (mirip jenang alias sudah pekat), silahkan matikan api dan pindah wajik tersebut ke dalam wadah yang dialasi daun pisang atau pun yang ada plastiknya. Tujuannya agar wajik tidak lengket ke wadah hehehe ... Dinginkan sampai lumayan padat dan silahkan potong sesuai selera. Berapa lama mendinginkannya? Secukupnya (Biasanya tergantung tebalnya juga), saat dirasa wajik sudah lumayan padat. Bisa 1 jam sampai 1,5 jam ... Kalau mau lebih sih lebih bagus hehehe ... Na ... Inilah dessert buatan kami yang dibawa ke acara siang ini. O ya ... Aslinya dah hampir 2 tahun lho kami gak makan wajik hahaha ... Dan ini adalah percobaan pertama dan langsung sukses ... Anggap saja begitu hahaha ... Hari Minggu itu aku duluan ke rumah Taki. Papa dan mama nyusul karena ada tante Sonia di rumah. Saat sampai di rumah Taki, acara rupanya dilakukan di 2 tempat. Karena ini undangan keluarga Malaysia dan ada beberapa tamu yang diundang, tempat pun akhirnya dipisah. Rumah Taki dipakai untuk ibu-ibu dan mbak-mabak, sementara rumah Mokhtar dipakai untuk bapak-bapak dan mas-mas. Hidangan jelas sama, hanya berbeda tempatnya saja hehehe ... Ada apa saja ya? Ada spageti dan laksa (semacam kari tetapi dicampur dengan tuna), lalu ada ketupat dan rendang serta ayam yang dimasak dengan kuah tetapi kemudian dikurangi kuahnya (jadi kering). Lalu ada juga nasi pelangi (hampir mirip nasi kuning tetapi warnanya lebih cerah), ada salad sayur (lettuce dan carrot yang diberi olive oil), bakwan dan beberapa jenis masakan lainnya. Untuk dessert tersedia puding, pie, buah potong, bubur kacang hijau, cake, beberapa roti kering, kacang dan seterusnya. Untuk minum tersedia jus buah dan juga air soda. Hmm ... Semua nampak mengundang selera. O ya ... Agar saat mengambil wajik mudah, mama menambahkan toothpick yang terbuat dari plastik dan juga menambahkan keju di alas wajik. Tambahan keju ini tentunya atas usul papaku hehehe ... Kami nikmati apa yang tersaji di meja secukupnya saja. Maklum, sehabis ini kami perlu datang lagi ke sebuah acara yang diadakan di salah satu rumah guru papa. Jam berapa acaranya? Jam 6-8 sore. Acaranya memang dinner. Makanya, saat jam menunjuk angka 5 kurang, kami segera pamitan karena kami perlu pulang dan bersiap-siap terlebih dahulu. Gak lupa kami ucapkan terima kasih atas undangan yang kami terima hari ini ...
No comments:
Post a Comment