Sunday, June 24, 2012

OUTBACK STEAKHOUSE

Minggu, 24 Juni 2012, papa dan mama mengajakku makan siang bersama di salah satu rumah steak. Makan siang bersama ini sudah kami rencanakan sebelumnya. Kenapa kami memilih rumah steak? Karena kami ingin mencicipi steak ala negara selain US. Maksudnya? Rumah steak yang kami datangi adalah rumah steak yang aslinya berasal dari luar US. Dari mana? Dari Australia. Nama rumah steak ini adalah Outback. Dimanakah lokasiny? Di 3rd West Street. Dimanakah itu? Di dekat kompleks pertokoan yang ada TJ-Maxx-nya ... Kok gitu ngarahinnya? Iya ... Memang begitu ... Karena mamalah yang memberi direction hahaha .... Jadinya, alamat tujuan gak jauh dari pusat pertokoan hahaha ... O ya ... Di Bloomington hanya ada satu rumah steak yang namanya Outback, jadinya, alamat yang tertera di website-nya hampir pasti benar ... Dan juga, ada GPS yang siap membantu kami ... Tinggal dengerin GPS, sampailah kami tujuan. Kami berangkat dari rumah pukul 11.15 siang. Jam 11.35 kami sampai di rumah steak ini. Rumah steak ini buka mulai jam 12.30 khusus di hari Minggu. Bagaimana dengan hari-hari lainnya? Di hari-hari lainnya (Senin sampai Kamis), rumah steak ini buka jam 04.00 sore sampai jam 10.00 malam karena Outback hanya menyajikan menu dinner saja. Hari Jum'at mereka buka sampai jam 11 malam. Hari Sabtu mereka buka jam 3 sore sampai 11 malam. Lalu mengapa hari Minggu mereka buka awal? Karena mereka menangkap peluang kebiasaan keluarga di US yang umumnya makan siang bersama di hari Minggu. Karenanya, mereka membuak tmpat makan ini lebih awal. Saat kami sampai di Outback, masih belum banyak kendaraan yang parkir di parking lot. Saat kami turun kendaraan dan bersiap masuk ke dalam rumah steak ini, pintu depan dibuka dari dalam oleh seorang staff. Kami memasuki foyer atau ruang perantara yang tidak terlalu besar dan kami langsung disambut oleh meja resepsionis. Kami kemudian ditanya akan "here or to go" yang artinya makan disini atau hanya pesan dan mmbawa pulang menunya. Kami mengatakan "here". Lalu kami ditanya berapa orang yang akan makan. Kami menjawab 5. Lho kok? Iya ... Karena kami memang janjian untuk ketemu dengan teman dan makan siang bersama disini. Petugas kemudian mempersilahkan kami mengikuti staff lain yang akan menunjukkan meja dan kursi tempat kami duduk. Kami lihat area dining ini lumayan luas. Sama dengan rumah steak yang kami pernah datangi yaitu Texas Roadhouse, rumah steak Outback ini memiliki interior berbahan dasar kayu di sekeliling area dining. Penataan meja dan kursi secara kubikal (tempat makan bersekat) serta warna interior yang remang nampaknya menjadi ciri khas rumah steak (atau mungkin semua restoran) di sini. Saat kami dipesilahkan di duduk, nampak meja makan dilengkapi dengan peralatan makan, buku menu dan juga garam dan merica dalam wadah. Petugas mempersilahkan kami duduk dan meninggalkan kami. Petugas lain datang dan memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa petugas ini akan membantu kami. Seperti biasa, kami pasti ditanya ingin minum apa pada awalnya. Kami kompak menjawab water. Saat petugas pergi, segera kami buka buku menu yang ada di depan kami. Sudah pasti ada menu pembuka (appetizer) berupa salad, buffalo wing, soup, onion ring dan aneka makan pembuka yang bersifat individual maupun yang bisa di-share. Berikutnya ada main course berupa aneka steka berbahan daging sapi (sirloin, tenderloin, ribs, dst). Ada juga menu berbahan ikan dan ayam serta udang dan crab. Kalau menginginkan burger atau pun sandwich juga tersedia. Kalau menginginkan makanan berbentuk pasta juga ada (hanya ada 1 macam menu). Lalu untuk makanan penutup tersedia es krim dan aneka cake yang sudah pasti bercita rasa manis. Bagaimana dengan minumnya? Tersedia aneka air soda, teh manis dan tawar, teh dengan rasa rasberry, kopi dan beberapa minuman lain yang mengandung alkohol termsuk wine. Namanya juga rumah steak. Kan biasanya steak memang dipasangkan dengan anggur? Katanya, steak berbahan daging merah dipasangkan dengan anggur merah (red wine) dan steak berbahan daging non merah biasanya dipasangkan dengan anggur yang non merah. Ini katanya lho hehehe ... Bagaimana dengan kami? Sudah pasti kami gak begitu hahaha ... Lalu, apa dong yang kami pesan? Saat kami sedang memilih-milih pesanan, petugas datang membawakan air (water) dan satu loaf of bread berikut dip-nya diatas "telenan" atau alas untuk mengiris sayuran, daging dan sejenisnya berbahan kayu. Sudah pasti ada pisau di situ. Kami dipersilahkan mengiris sendiri. Petugas bertanya apakah kami sudah siap memesan makanan, mama menjawab belum karena kami masih menunggu teman. Petugas mengatakan OK dan meninggalkan kami. Aku mencoba mengiris roti hangat yang berwarna coklat dan berbahan gandum ini. Kumasukkan irisan rotiku ke dalam dip yang berupa butter. Hmm ... Lumayan enak juga hehehe ... Kata mama, roti ini adalah bonus yang memang biasanya disajikan di rumah steak untuk semua pembeli yang makan di tempat. Persis seperti ketika kami makan di Texas Roadhouse, kami juga disuguhi roti seperti ini. Hanya saja, roti di Texas Roadhouse bwarna putih dan rasanya lebih enak hahaha ... Kalau menginginkan kami sudah pasti boleh meminta lagi roti seperti ini. Gak bayar kok, karena sudah masuk alam paket hehehe ... Saat petugas datang lagi dan bertanya apakah kami sudah siap memesan, kami baru bisa memesan minuman karena teman kami belum datang. Kami masing-masing memesan es teh. Papa memesan es teh tawar, mama memesan es teh manis dan aku memesan es teh rasberry. Pesanan kami kemudian diantar petugas disertai a loaf of bread berikutnya hehehe ... Tak lama kemudian teman kami datang. Hanya saja, karena sesuatu yang bersifat urgen teman kami tidak bisa bergabung bersama kami siang itu. Kami sudah pasti memakluminya. Ya sudah, jadilah kami makan siang bertiga di rumah steak Outback. Lalu, apa yang kami pesan? Karena malam sebelumnya kami dah membaca aneka menu yang mereka tawarkan lewat internet, sudah pasti kami siap memesan hahaha ... Aku memilih bab ybcak ribs (full size hahaha ...), mama memesan ribs and chicken on the barbie dan papa memilih filet focaccia sandwich. Menu pesananku dan mama sudah sekalian dengan side dish-nya berupa kentang goreng Australia. Sementara papa perlu memesan side dish-nya dan papa juga memilih kentang goreng. Hmmm ... Lengkap sudah pesanan kami. Kami tinggal menunggu pesanan datang hehehe .... Tak lama, pesanan sampai di meja ... Nampaknya yummy juga nih. Pesananku lumayan besar porsinya hehehe ... Iga dan kentang goreng ... Di piring mama kulihat ada iga separo, daging ayam yang digrill dan kentang goreng. Sementara piring papa berisi roti isi yang dipotong menjadi 2 dan juga kentang goreng ... Kami pun segera menikmati apa yang kami pesan dengan hepi hehehe ... Gimana rasanya? Sudah pasti uenak ... Lha wong perut kami laper banget hahaha ... Kami nikmati steak kami tanpa perlu tergesa-gesa ... Kami juga saling mencicipi menu kami. Semua rasanya OK ... Kulihat meja dan kursi di sekitar kami nampak terisi. Maklum, jam makan siang memang sudah mulai. Ada yang daang sendiri, berdua atau juga bersama rombongan. Ya ... Hari Minggu memang hari untuk makan di luar rumah ... Sambil refreshing, sudah pasti untuk mengurangi kebosanan akibat menyantap menu buatan rumah terus hahaha ... Saat petugas mengangsurkan bill, segera mama memberesi tagihabn tersebut dan tak lupa menuliskan tip untuk petugas yang membantu kami. Tak terasa kami sudah duduk dan menikmati pesanan kami lumayan lama. Kami pun kemudian meminta wadah untuk membawa makanan yang masih bisa kami bawa pulang (maklum, kami gak kuat menghabiskan semuanya disini hehehe ...). Sebelum meninggalkan rumah steak Outback, kami sudah pasti ambil gambar di depannya. Nampak kan umah steak ini seperti rumah biasa?

Saturday, June 23, 2012

VISITING ST MEINRAD: GIFT SHOP & LUNCH

Sebelum mengikuti tur, kami bertiga mencari tempat untuk makan siang. Masih di hari Sabtu tanggal 23 Juni 2012. Awalnya, kami berencana bergabung bersama dengan mereka yang sudah melakukan reservasi untuk makan siang di dining hall, sayangnya tidak bisa. Kami disarankan ke gift shop yang berada tidak jauh dari gedung ini. Sekalipun dekat, kami tidak mau berjalan kaki, kan lagi panas hehehe ... Kami baca saja petunjuk menuju gift shop. Dalam perjalanan menuju gift shop, kami lihat bangunan untuk sekolah teologi, dormitory atau asrama, bangunan untuk retret, kapel dan juga makam. Ya ... Di dalam kompleks yang sangat luas ini, tidak hanya ada gereja besar yang nampak menjadi ikon St Meinrad Seminary and Archabbey melainkan juga aneka bangunan lain yang juga menjadi pendukung dan pelengkap sebuah kompleks biara. Jalan ang kami lalui nampak sepi. Selain sarana untuk tinggal dan belajar, kami juga melihat tanah lapang luas yang nampaknya merupakan sarana olahraga dan juga hutan dan danaunya yang bisa jadi merupakan sarana rekreasi. Sungguh, kompleks biara ini luas sekali. Saat kami kemudian melihat ada bangunan bertuliskan gift shop di sisi kanan kami, papa segera membelokkan kendaraan dan memarkirnya di di depan gift shop ini. Gift shop ini berada di ujung jalan kompleks ini alias sudah mendekati jalan keluar kompleks. Namanya juga gift shop, biasanya kan shopping di biara dilakukan sebelum pulang setelah semua acara kunjungan selesai. Tapi kami melakukan yang sebaliknya. Kunjungan ke gift shop dilakukan di tengah-tengah acara hehehe ... Kami pun segera turun dari kendaraan dan masuk ke gift shop karena udara di luar sungguh panas. Saat kami masuk ke dalam, lagi-lagi hawa segar dapat kami rasakan. Kami segera bertanya kepada petugas apakah ada makanan yang bisa kami beli. Nampak memang meja display sudah kosong melompong, Yang tersisa hanya ada 1 bubur, 1 sandwich dan 1 pie. Ya sudah, makanan yang ada kami beli saja. Kami memang dah lumayan lapar, jadinya kami membeli apa yang ada. Untuk minumnya kami membeli air soda. Sebentar dulu ... Apakah kami tidak membawa bekal? Bawa sih bawa, hanya saja kami malas menyantap bekal kami ... Pingin jajan hehehe ... Kami pun segera duduk di dining room yang gak terlalu besar dan membuka pesanan kami. Papa dan mama berbagi sandwich dan pie, sementara aku menikmati bubur ayam-nya. Lumayan juga nih rasanya ... Maklum laper hahaha ... Sambil menikmati makanan yang kami pesan, kami tahu bahwa semua makanan ini adalah buatan biara ini. Rasanya memang enak dan porsinya juga lumayan besar untuk harga yang wajar. Setelah seelsai menyantap bubur ayam, aku masih menambah jajanan lagi dengan beli es krim. Es krim sandwich yang sangat kugemari. Semantara itu papa dan mama memilih menambah kopi untuk mengurangi rasa kantuk karena rasa kenyang hehehe ... Setelah kami seleai makan siang, kami segera saja melihat-lihat apa isi gift shop ini. Sudah pasti ada banyak buku doa, kartu, kitas suci, salib, rosario dan aneka macam barang atau benda rohani yang bisa kita lihat disini. Hampir mirip dengan yang biasa kita lihat di Kanisius. Mama nampak asyik mengamati berbagai rosario yang ada di pajangan. Kan memang mama yang paling seneng dan hobi melihat-lihat aneka barang yang dipajang (seperti yang mama lihat disini) hehehe .... Mama kemudian memutuskan untuk membeli rosario yang berbahan kayu. Sebenarnya papa yang usul, karena rosario lain yang berbahan akrilik kan sangat umum ditemukan dimana-mana. Na ... Rosario berbahan kayu ini nampak unik dan khas dan nampaknya sudah jelas made in biara ini. Mama kemudian membawa 2 rosario ini ke kasir. Saat mama sedang mengantri untuk membayar, datang seorang bapak yang menanyakan dimana mama memperoleh rosario ini. Mama pun kemudian menunjukkan pada bapak tersebut dimana mama menemukan rosario ini. Bapak tersebut nampaknya juga tertarik membeli rosario sejenis hehehe ... Sesudah mama membayar rosario ini, kami pun segera meninggalkan gift shop dan kembali ke bangunan utama untuk mengikuti kegiatan tour ke biara ini. Kegiatan tour memang dimulai dari gedung utama ini. Saat kami bergabung dengan pengunjung lain yang sudah siap mengikutu tour, kami lihat tour leadernya seorang romo. Tepat jam 2 pm tour ini dimulai dan kami pun dengan antusias mengikuti tour yang berlangsung selama 90 menit. Semua bagian penting yang ada di kompleks biara ini ditunjukkan dan juga dijelaskan secara detail oleh romo pemimpin tour. Kami sempat berpapasan dengan peserta retret dan kegiatan lain yang diadakan oleh biara ini selama summer ini. Saat tour selesai, kami segera saja bersiap kembali ke kendaraan. Kami sempatkan ambil beberapa gambar lagi sebelum pulang. Tepat jam 4 pm dari sini atau jam 5 sore waktu Indiana, kami segera kembali ke Bloomington. Hari masih nampak siang karena summer. Ya ... Di sepanjang perjalanan pulang, kami lintasi kembali highway nomor 37 yang gak terlalu ramai ... Beberapa kali kami berpapasan dengan kendaraan namun tidaklah seramai saat kami masih berada di highway yang bernomor sebelumnya. Perjalanan kali ini lumayan membuat kami bertiga happy. Bukan saja karena kami bisa melihat sesuatu yang baru, melainkan karena kami bisa berkunjung ke tempat yang selama ini memang sudah direncanakan untuk dikunjungi. Papa kan sudah lama ingin berkunjung kemari, atas rekomendasi Merry. Na ... Baru hari inilah kami bisa berkunjung ke biara ini. Liburan kan selalu hanya mengisi energi fisik kita ... Yang lebih penting adalah mengisi energi batin (yang bersifat spiritual) agar kita semakin bisa mensyukuri semua yang sudah kami terima selama ini. Lho kok aku jadi serius? Hahaha ....

VISITING ST MEINRAD

Sabtu, 23 Juni 2012, aku bersama papa dan mama berkunjung ke sebuah biara. Biara ini letaknya di St Meinrad. Dimanakah itu? Kira-kira 2 jam perjalanan dari Bloomington. Yang kuingat, kami melewati Mitchell IN (dimana Springmill State Park berada) dan kendaraan melaju di jalan yang sedang diperbaiki (jadinya lumayan padat merayap arus lalu lintasnya) dan kami melewati jalanan yang gak ramai dan lebar selayaknya highway sekalipun sebenarnya kami berada di highway nomor 37 (state road). Sepanjang jalan yang kami lewati nampak menyenangkan. Beberapa kota kecil yang kami lewati gak selalu nampak ramai. Kami juga melewati beberapa daerah yang nampaknya tidak berpenghuni alias berupa ladang, kebun yang luas, atau pun mini forest tetapi tidak terlalu lama. Maksudnya? Kalau kami lewat highway antar state, biasanya ada area kosong (ladang pertanian, hutan, perkebunan, peternakan dan area tak berpenghuni) yang nampak. Lumayan lama juga jarak tempuh area kosong yang kami lewati (bisa berjam-jam) sebelum kami ketemu kota berikutnya. Na ... Di jalur yang kami lewati hari ini, rute yang kami lewati berbeda. Area kosong yang kami lewati gak terlalu luas jaraknya, sehingga sebentar saja kami meninggalkan sebuah kota, kami akan segera ketemu dengan kota lainnya. Persis berjalan-jalan di dalam kota Bloomington saja rasanya. Namun, saat kami melewati highway dengan nomor berikutnya, barulah kami merasa di highway yang biasa. Maksudnya? Highway yang lebar dan ramai, serta berada di daerah tak berpenghuni hahaha ... Highway yang kami lewati nampaknya menuju State Kentucky atau Missouri (2 arah berbeda, dimana state Indiana berada di antaranya). Di highway lebar yang kami lalui, kami lihat papan nama French Lick (salah satu tempat piknik yang lumayan terkenal di state IN karena ada "dufan" ala US sini dan juga kasino yang lumayan banyak dikunjungi orang). Kami belum pernah kesitu dan memang tidak merencanakan berkunjung tahun ini. Ketika kami melihat sign berbunyi St Meinrad, kami tahu kami akan segera sampai di tujuan. Papa kemudian keluar dari highway (mengikuti petunjuk GPS tentunya hehehe ...) dan mengikuti sign yang mengarah ke St Meinrad. Kami serasa "in the middle of nowhere" ketika melewati area yang semakin mendekati biara atau seminari ini. Perjalanan yang kami tempuh rasanya mengulangi perjalanan kami ke South Bend tahun lalu, saat kami berkunjung ke Notre Dame University dan juga ke gerejanya. Cuaca pun nyaris sama, panas hehehe ... Yang membedakan hanya arahnya. Dari Bloomington kami berjalan ke bawah menuju South Bend, sementara dari Bloomington kami berjalan ke atas menuju St Meinrad. Sama-sama berasa "in the middle of nowhere" hehehe ... Begitu kendaraan diarahkan papa memasuki sebuah kota kecil, kami tahu kami sudah hampir sampai. Dari kejauhan nampak menara gereja berada di atas bukit. Dan begitu kendaraan memasuki pintu gerbang yang bertuliskan "St Meinrad Seminary" kami tahu kami sudah memasuki kompleks bangunan yang kami tuju. Persis seperti kompleks seminari lain yang pernah kami datangi (di Magelang dan Jalan Kaliurang Jogja), kompleks seminari ini juga luas dan tenang. Sudah pasti bangunan kuno menjadi ciri khasnya. Segera setelah papa menghentikan kendaraan di parking lot, kami keluar kendaraan dan berjalan di selasar menuju ruang resepsionis kompleks seminari ini. Kenapa begitu? Karena udara beneran panas hehehe ... Kami lihat ada beberapa kendaraan yang sudah parkir di parking lot yang luas ini. Namun, tidak nampak pengunjung berada di kompleks ini. Mungkin karena kompleks seminari ini sangat luas sehingga pengunjung tersebar di berbagai titik atau bisa jadi karena pengunjung berada di dalam gedung karena cuaca panas di luar ruang. Segera kami lewati selasar yang membawa kami ke dalam gedung pertama yang kami lihat di komplesk ini. Selasar yang kami lalui beratap, jadinya kami gak terlalu kepanasan. Saat pintu gedung kami buka, terasa sekali hawa sejuk dari pendingin menerpa kami. Badan jadi adem dan nyaman rasanya hehehe ... Segera kami menuju meja resepsionis dan bertanya berbagai informasi mengenai kegiatan disini. Yang disampaikan petugas adalah apa yang kami perlukan yaitu tour di kompleks ini dengan pemandu di jam 1 nanti. Kami lihat jam tangan kami menunjuk angka 1, jadi kami hanya perlu nunggu sebentar saja. Ternyata kami keliru. Jam disini masih menunjuk angka 12 karena mereka mengikuti waktu Illinois yang lebih lambat 1 jam dari waktu di Indiana. Gampangnya kayak WIB dan WITA-lah, selisih 1 jam. Jadi, kami masih punya waktu 1 jam untuk melihat-lihat sebelum tur di jam 1 waktu sini nanti. Lalu kami ngapain dong? Mama dan papa mengajakku jalan-jalan sebentar di sekitar kompleks ini. Aku dah males sebenarnya. Selain panas, aku pikir kami nanti akan ngikuti tour, jadinya ngapain kami jalan-jalan 2 kali? Tetpi petugas mengatakan ada misa jam 12 ini. Kami dipersilahkan mengikutinya kalau mau. Misa harian kedua kata petugas. Hanya 15 menit saja. Kamipun bergegas keluar gedung ini dan berjalan menuju gereja besar yang ada di belakang bangunan ini. Saat kami masuk gereja, kami lihat beberapa umat nampak sudah terlebih dahulu duduk dan mengikuti misa. Kami pun segera bergabung. Misa yang diadakan siang ini, di biara atau seminari ini, persis sama dengan yang misa yang pernah kami hadiri di Rowoseneng Temanggung. Di biara terapist, para romo mengikuti panggilan mereka dengan bekerja dan berdoa. Yang kami lihat disini nampaknya gak jauh beda. Hanya saja, ada kompleks sekolah tinggi teologi yang menjadi bagian dari kompleks biara di St Meinrad ini. Misa yang kami ikuti memang hanya 15 menit. Tetapi kesan damai dan tenang jelas kami dapatkan. Selain karena gereja ini memiliki langit-langit yang tinggi sehingga udara bebas berputar, suasana hening jelas tercipta. Saat misa usai, kami segera saja melihat-lihat isi gereja ini. Kami lihat beberapa pengunjung juga tinggal di dalam gereja dan melihat-lihat isi gereja seperti kami. Gak lupa kami ambil gambar juga. Sesudahnya, kami keluar dari gereja dan ambil gambar di beberapa bagian. Karena panas, kami memutuskan segera kembali ke dalam gedung dan mencari tempat bagi kami untuk makan siang sebelum kami ikut tour. Saat kami tanya petugas di resepsionis dimana kami bisa membeli makan siang, petugas mempersilahkan kami bertanya pda petugas di dining hall apakah visitor bisa membeli makan siang disitu. Saat kami bertanya, ternyata tidak bisa. Kami musti reservasi dulu kalau mau begitu (ikut makan di dining hall seminari). Mereka menyarankan kami ke giftshop yang berlokasi di gedung lainnya. Di situ dijual makanan untuk visitor. Kami pun segera menuju giftshop mengingat jam 1 kami harus segera kembali ke gedung ini untuk ikutan tour ... Silahkan baca ceritaku berikutnya ...

SURPRISE PARTY FOR DENIO

Jum'at, 22 Juni 2012, aku dan teman-teman pengadakan acara kejutan untuk Denio. Kami menyebutnya sebagai surprise party. Mengapa kami mengadakan acara itu? Karena teman kami Denio akan pindah akhir Juli nanti. Pindah kemana? Denio akan mengikuti orang tuanya pindah ke Miami Florida. Jauh nggak dari Bloomington? Lumayan jauh-lah hehehe ... Beberapa hari sebelum acara ini diadakan, aku dan teman-teman merencanakan untuk mempersiapkan acara ini. Apa yang kami persiapkan? Tempat dimana acara akan diadakan. Terus siapa saja yang akan diundang. Terus juga bagaimana dengan acara permainan dan games untuk hari itu. Yang gak dilupakan adalah camilan apa yang akan kita siapkan. Aslinya, acara ini spontan saja idenya. Lalu, kami upayakan untuk mempersiapkannya serapi mungkin agar Denio gak tahu. Kami tetep saja main bareng. Namun, tanpa sepengetahuan Denio kami merencanakan sebuah acara untuknya. Saat acara semakin dekat, aku dan teman-teman mulai berbelanja beberapa kebutuhan. Aku gak tahu siapa yang memberitahu, suatu siang aku ditelpon ibu Denio dan ditanya apakah aku dan teman-teman akan membuat surprise party. Aku menjawab iya. Ibu Denio menanyakan rencana kami dan aku ceritakan saja semuanya. Ibu Denio nampaknya senang sekali. Kami diberinya uang 20 dolar untuk keperluan itu. Sudah pasti kami terima dengan senang hati hehehe ... Uang itu kami belikan beberapa keperluan untuk games seperti balon yang akan diisi air, kaos putih polos yang akan kami tulisi dengan aneka pesan dari kami dan beberapa keperluan lain, termasuk di dalamnya chips dan makanan kecil lainnya. Peralatan ini kami beli seminggu sebelum acara diadakan. Dengan diantar om Tulus, kami (aku, Ayu, Taki dan Phoorabi) berangkat ke Dollar Tree Store. Lalu, saat hari Jum'at tiba, tante Retno membuat pizza yang banyak sekali untuk dibagi-bagi sore ini. Aku membawa chips, coklat dan minuman rasa buah. Dengan dibantu papa, kami membawa semua peralatan yang kami perlukan ke Banta. Mengapa di Banta? Karena tempatnya lumayan luas untuk kami semua bermain pecah balon, kejar-kejaran, sepak bola dan sebagainya. Denio masih tetap belum tahu dan belum kami jemput sampai semua siap. Saat semua makanan dan peralatan untuk permainan sudah lengkap, segera kami jemput Denio dan kami ajak ke Banta. Denio nampak terkejut dan tidak percaya atas apa yang kami persiapkan untuknya. Kami pun dengan gembira kemudian bermain bersama. Semua menikmati permainan ini dengan hepi termasuk makanannya hahaha ... Emangnya siapa saja yang datang? Denio, Ayu, Phoorabi, Taki, Bakhita, Nahiza, Rafi, Farhat, Irda, Amru, Faiz, Dzikri, Abdulazis dan Abdulrachman, Iskandar, Alif dan tentunya aku hehehe ... O ya ... Ada Pablo juga lho ... Kebetulan Pablo mau dan bisa datang saat acara ini diadakan. Jadinya, acara semakin meriah. Semoga saja acara ini menjadikan kami semakin dekat satu sama lain. Kalaupun nantinya Denio pindah, kami tetap bisa berteman sekalipun gak harus ketemu langsung. Kan ada imel, Skype dan telepon yang bisa kita gunakan hehehe ... Aku bangga dan senang karena acara ini sukses ... Kami semua hepi ... Horeeeeeee ....

Wednesday, June 20, 2012

MAKSIBAR DI DAGWOOD DELI N SUB

Hari ini Rabu tanggal 20 Juni 2012, mama mengajakku untuk nyicipin sandwich alias roti isi yang ada di sebuah tempat makan yang bernama Dagwood Deli n Sub. Tempat makan ini ada di sekitar Kirkwood sehingga gampang dijangkau dengan bus. Aku dan mama naik bus kampus dari depan Evermann yang berangkat jam 11.25. Kami berdua menunggu sebentar sebelum bus ini datang. Saat bus datang, kami segera saja naik ke dalamnya, mengingat udara di luar lumayan panas. Dengan duduk di dalam bus, kami lumayan bisa ngadem hehehe ... Bus kemudian berangkat. Dari depan Evermann, hanya aku dan mama yang berada di dalam bus. Baru kemudian bus mulai lumayan terisi penumpang setelah berhenti beberapa kali di bus stop. Saat aku kemudian menarik kabel di dalam bus sebelum kami turun di Sample Gate, jam masih menunjuk angka 11.35. Aku dan mama kemudian turun di Sample Gate dan berjalan menuju arah Dagwood. Sesampainya di depan Dagwood, kami gak segera masuk ke dalamnya. Kami malah asyik duduk menikmati angin di bangku beton di seberang Dagwood. Kenapa kami gak segera masuk? Karena kami janjian dengan tante Fitri untuk makan siang bersama di tempat ini. Jadinya kami menunggu sampai tante Fitri datang. Jam berapa kami janjian dengan tante Fitri? Jam 12-an ... Jadinya, kami nunggu sebentar sampai tante Fitri datang. Kami lihat suasana di sekitar Sample Gate ini. Lumayan sepi memang untuk ukuran summer. Beberapa orang nampak terlihat berolah raga lari ... Ada juga yang asyik memotret suasana di Sample Gate ... Mungkin mereka wisatawan ... Beberapa orang nampak menunggu bus ... Dan yang pasti beberapa orang juga masuk ke beberapa tempat makan yang ada di Kirkwood ini mengingat saat ini adalah saat jam makan siang ... Saat kami lihat tante Fitri sedang berjalan menuju Dagwood, aku dan mama segera menyeberang jalan dan bertemu tante Fitri. Kami segera saja masuk ke Dagwood. Kata tante Fitri, silahkan baca dulu menunya sebelum pesan ... Mama menunjukkkan menu chicken BBQ padaku ... Aku pun mengiyakan, karena memang itu yang sedari tadi kuinginkan. Saat kami sipa memesan menu, segera saja kami berdiri di depan kasir yang menyampaikan apa yang kami ingin pesan. Aku memesan menu chicken BBQ ini. Selain chicken BBQ ada banyak pilihan menu lain seperti Chicken Parmesan, The Carnegie Classic, Vienna Beef with Au Jus, Where's the Beef!, California Dreamin', Classic BLT, Pulled Pork BBQ / Chicken BBQ dan masih banyak lagi. Aku kemudian ditanya, mau combo gak. Tante Fitri bertanya, apa itu combo? Paket yang dipesan akan dilengkapi dengan 1 side (cookie atau chip) dan minum. Mama bilang, ya ... dan kita pun memesan menu combo. Untuk side-nya aku memilih Chip (Lay). Setelah itu aku ditanya aku memilih bread apa. Aku memilih deli-style roll. Memangnya ada apa saja pilihan rotinya? Ada Kaiser Roll, Wheat Roll, Deli-Style Roll, Rye Slices, Bagels, Flour Tortilla Wrap. Baguette, Butter Croissant & Foccacia. Setelah memilih roti, kami diminta memilih FREE FIXING berupa Lettuce, tomato, red onions, pickles, hot peppers, black olives, green peppers, sprouts, cucumbers, mayonnaise, olive oil, vinegar, salt, pepper, yellow mustard, dark mustard, and Dagwood's Special Spicy Sauce! Setelah memesan sayuran dan dressingnya, aku kemudian diberi cup besar dan lumayan bagus untuk mengambil minum. Apa pesanan mama? Mama dan tante Fitri memesan The Hoosier Hoagie (Roast Beef, Turkey Breast and Swiss cheese. Pick the rest of your toppings), hanya beda di rotinya saja. Setelah itu kami membayar dan nama pemesan dicatat di receipt. Kalau pesanan sudah siap, kami akan dipanggil dan petugas akan mengirim pesanan ke meja kita. Sambil menunggu pesanan datang, aku, mama dan tante Fitri mengmabil minum yang sama, yaitu es teh. Sudah pasti kami bisa mengisi ulang (refilling) minuman kami. Selain teh (sweet dan unsweet) tersedia juga minuman soda. Sebentar saja kami duduk dan menunggu, nama kami dipanggil petugas dan paket combo ini sampai di meja kami. Hmmm ... Semua nampak mengundang selera ... Benar saja, saat aku mencicipi snadwich ini, rasanya memang uenak hehehe ... Aku yang pertama kali menghabiskan pesananku, sementara mama dan tante Fitri nampak menikmati pesanan mereka sambil ngobrol. Sesudah aku selesai menyantap semua yang ada di tray, aku dipersilahkan mama membeli es krim. Es krim besar seharga 1 dolar 45 sen ini uenak juga ternyata hehehe ... Hanya saja, aku gak sanggup menghabiskan karena kekenyangan ... Tentunya es krim ini kami bawa pulang dengan cara dimasukkan ke cup. O ya ... Kami nggak mememsan snadwich full lho, alias hanya setengahnya ... Ternyata sandwich ini sudah lumayan membuat kenyang. Berapa harga semua makanan yang kami beli? Masing-masing combo dihargai 8,25 dolar. Ya ... harga ini wajar untuk ukuran makan siang di sini ... Kalau dirupiahkan memang mahal sih hehehe ... Tapi aku dan mama hepi pastinya ... O ya, bagiku ini adalah pengalaman pertamaku menikmati sandwich buatan Dagwood ... Sementara bagi mama, ini adalah yang kedua kalinya. Pertama kalinya mama mencicipi sandwich ini di acara kumpul-kumpul kantor yang kebetulan ada acara makan siangnya. Menunya adalah sandwich dari Dagwood ini hehehe ... Setelah kami selesai bersantap, segera saja kami keluar dari tempat makan ini dan berpisah di depan dagwood untuk kembali beraktifitas di tempat kami masing-masing ...

Tuesday, June 19, 2012

MAKSIBAR: HOUSE OF SAMIRA

Hari Selasa, tanggal 12 Juni 2012, kebetulan mamaku libur dan papaku dah sampai rumah jam 12.30-an siang. Seperti yang sudah direncanaan sebelumnya, kami bertiga segera meluncur ke seputaran Court House untuk mencicipi salah satu menu masakan yang berasal dari Afganistan. Sebenarnya, Senin seminggu sebelumnya (4 Juni 2012), aku diajak mama untuk mencicipi menu di tempat makan ini bersama dengan tante Fitri, tante Sonia, tante Inna dan Junno dan juga tante Damia. Sayangnya, waktu itu sedang ada renovasi di tempat makan ini sehingga tempat makan ini tutup persis saat kami berencana makan siang bersama. Ya sudah ... Akhirnya kami pindah tempat makan dan akhirnya kami makan siang bersama di Scotty's Brewhouse. Sebelum masuk Scotty's sudah pasti kami musti bertanya apakah anak boleh masuk. Saat mereka mengatakan OK, barulah kami masuk ke dalam tempat makan ini. Waktu itu aku memesan burger seperti mama. Aku ogah memesan kid's menu karena khawatir kurang banyak hehehe ... Bersama dengan burger yang kami pesan, ada side yang kami peroleh. Aku dan mama sama-sama memilih kentang goreng hanya modelnya saja yang berbeda. Na ... Karena hari itu gagal ke Samira, siang ini mama pun mengajak aku dan papa mencicipi menu di Samira ini. Mengapa kami ingin ke Samira? Karena makanan yang mereka sajikan belum pernah kami cicipi. Makanya kami penasaran. Lagian, ada menu buffet yang tersedia dari jam 11 sampai jam 2 siang. Wa ... Jadi semangat nyobain nih hehehe ... Saat kami sampai di Samira, jam menunjuk angka 1 kurang sedikit. Jam yang bertepatan dengan jam makan siang. Segera saja setelah papa memarkir kendaraan, kami bertiga menyeberang jalan menuju tempat makan ini. Memangnya parkir kendaraan kami jauh ya dari Samira? Gak sih ... Hanya saja kami gak bisa parkir di dekat Samira karena lot yang tersedia dah penuh ... Lagian, kami musti cari lokasi parkir gratis yang menyediakan waktu 2 jam penuh agar kami leluasa menikmati makan siang kami. Saat kami sampai di Samira, tempat makan ini gak nampak penuh. Segera saja kami masuk dan seorang petugas bertanya untuk berapa orang. Kami menjawab 3. Lalu kami dipersilahkannya duduk. Kami bertanya apakah menu buffet tersedia hari ini? Petugas menjawab ya dan kami dipersilahkan memilih menu yang mereka sediakan hari ini. Saat kami menuju meja buffet, seorang petugas lain nampak mengisi gelas kami dengan air putih dingin. Aku, papa dan mama segera mengambil piring dan melihat serta memilih menu yang tersedia. Dari beberapa wadah yang ada di meja buffet, nampak ada 2 jenis nasi, yakni nasi putih dan sejenis nasi kebuli. Lalu ada daging mirip bakso yang dimasak dengan kari, ada ayam goreng berwarna merah (mirip dengan ayam goreng masakan Taste of India), ada kari sayur (kentang dan kacang), ada kacang merah yang juga dengan kari dan beberapa jenis kari sayur lainnya. Em ... Ada appetizer-nya nggak? Ada sih ... Appetizer ini ada di meja dekat meja buffet. Ada salad dan juga irisan timun plus wortel yang sangat mirip acar. Hanya saja, saat kami mengisi plate kami yang pertama, kami tidak mampir untuk mencicipi salad. Aku sudah pasti memilih bakso dan ayam beserta nasi dan sedikit sayur. Kebalikannya, papa dan mama memilih sedikit nasi dan banyak sayur. Saat kami menikmati isi piring kami, seorang petugas datang dan memberikan 2 piring kecil berisi 2 jenis roti yang nampaknya merupakan dessert atau makanan penutup. Jadi, dessert disini disajikan alias customer tidak mengambil dessert sendiri-sendiri. Kenapa begitu ya? Bisa jadi itu memang model penyajian yang mereka lakukan atau agar customer segera menyudahi acara makan siang mereka apabila dessert sudah muncul hehehe ... Kan kalau model buffet customer bisa bolak-balik mengisi piring sesuka hati ... Jadinya customer ini bisa lama menikmati makan siang mereka hahaha ... Selain mendapat 2 jenis dessert, petugas tersebut juga menyajikan satu wadah kecil berisi roti. Kalau dilihat sepintasan roti ini mirip dengan roti cane khas masakan India. Karena penasaran, kami pun mencicipi roti ini. Dan ternyata rasanya memang gak beda jauh dengan roti cane. Roti ini kami perlakukan seperti nasi saja. Jadinya, saat menyantap roti ini, kita juga bisa menambahkan aneka kari yang ada di piring kita. Kata mama biar berasa sedikit-lah ... Karena roti ini plian alias gak ada rasanya hehehe ... Petugas juga menambah air putih saat melihat gelas kami nampak berkurang isinya ... Berhubung menu makan siang yang tersedia adalah buffet, sudah pasti kami gak cuma mencicipi aneka menu tadi dalam 1 piring saja hehehe ... Kami jelas kembali lagi ke meja buffet untuk mengisi piring kedua. Sekalipun pilihannya terbatas, kami tetap bisa memilih apa yang kami suka. Sambil menikmati makan siang kami, kulihat interior di dalam dining room ini. Ruangan ini lumayan luas. Kursi dan meja jelas ditata dengan sangat rapi. Sekalipun penataan set antar kursi dan mejanya lumayan rapat, pengunjung tetap leluasa bergerak dari tempat duduknya ke meja buffet. Persis di dekat pintu masuk ada meja resepsionis, tempat kita menunggu dipersilahkan duduk dan membayar. Di bagian belakang dining room ini nampak meja mirip mini bar dimana di dindingnya terdapat rak untuk anggur. Di tempat duduk kami yang menempel dengan dinding terdapat cermin besar yang memenuhi salah satu wallnya. Jelas, cermin ini meberikan kesan luas untuk dining room ini. O ya ... Di luar ruang juga tersedia beberapa kursi untuk mereka yang mengingnkan menikmati santap siang atau malam dengan suasana outdoor. Bagaimana dengan customer yang datang? Saat kami berkunjung kesini siang ini, kami melihat mayoritas customer adalah pengunjung non Asia. Barangkali mereka warga US asli. Dengan melihat customer yang datang dari berbagai negara, barangkali makanan yang disajikan disini memang cocok dengan lidah mereka atau karena tempat makan ini memang sudah termasyur dan layak untuk didatangi. Bagiku, rasa makanan Afagnistan ini gak beda jauh dengan rasa makanan India yang pernah kucicipi di Taste of India. Yang membuatku nyaman adalah dining room yang didesain dengan sangat classy alias berkelas. Customer merasa menikmati fine dining dengan harga terjangkau. Apalagi makanan yang disajikan lumayan enak dan bisa diterima lidah kita ... Hmm ... Jadi berangan-angan, kapan ya masakan tanah air juga bisa terkenal dan mendunia? ... Gak terasa kami merasa kenyang hehehe ... Segera saja kami memberesi tagihan yang sudah sampai di meja kami. Tak lupa mama menambahkan tip sebesar 20% dari total tagihan. Saat semua dah beres, kami segera keluar dari tempat makan ini. Saat kami keluar, kami lihat meja buffet sudah dibereskan dan mereka siap menyajikan menu makan malam mulai jam 2.30 sampai tutup. Gimana kesanku atas tempat makan ini? Lumayan menyenangkan dan memuaskan ...