Monday, June 11, 2012

NONTON MACBETH

Juni tanggal 10 jam 3 sore papa dan mama mengajakku keluar rumah. Kata papa dan mama, kami akan nonton drama berjudul "Macbeth". Kebetulan hari itu adalah hari Minggu dan kita tidak punya banyak acara untuk hari ini. Makanya aku OK saja saat diajak papa dan mama melihat drama ini. Darimana kami tahu adanya info ini? Dari flyer yang kami baca di library Monroe. Sabtu, tanggal 9 Juni, kami bertiga kan ke perpustakaan. Seperti biasa, mama biasanya membaca aneka pengumuman yang tertempel di buletin board perpustakaan. Na ... Mama nemu info ini. Mama meminta papa untuk mengambil gambar info ini dan mengajak aku dan papa untuk nonton sandiwara berjudul Macbeth di hari Minggunya. Dalam flyer disebutkan bahwa sandiwara ini dipertunjukkan sejak tanggal 7 Juni. Hanya saja, untuk tanggal 7, 8 dan 9 Juni sandiwara dipentaskan di jam 7 malam, sementara di hari Minggunya sandiwara dipentaskan jam 3 sore. Kenapa begitu? Kalau di hari selain Minggu sandiwara ini dipentaskan jam 3, sudah pasti nggak ada yang nonton karena hari-hari tersebut bukan hari libur hehehe ... Tetapi tidak termasuk hari Sabtu-nya lho ... Sementara, kalo di hari Minggu sandiwara ini dipentaskan jam 7 malam, nampaknya kok sudah kemalaman, karena hari Seninnya kan sudah hari kerja. Makanya, jam pentas pun dibedakan. Saat kami bertiga mencari lokasi pentas sandiwara ini, kami gak terlalu rumit menemukannya. Lokasi pentas di Third Street Park Outdoor Stage ini terletak persis di belakang Mabes (Markas Besar) alias Police Headquarter. Kami belum pernah datang ke tempat ini, tetapi lokasi pentas dengan mudah bisa dilihat dulu dengan bantuan google map hehehe ... Saat papa kemudian memarkir kendaraan di bagian belakang taman, nampaknya lokasi parkir yang dipilih papa adalah untuk para pemain sandiwara ini. Dari tempat parkir yang berlokasi persis di belakang panggung, kami lihat kostum dan keperluan pentas nampak ada di situ. Demikian juga para pemain sandiwara nampak sudah memakai kostum mereka. Baru saja mesin kendaraan berhenti, seorang pemain (nampak dari kostumnya) mendekati papa dan mengatakan tempat parkir tersebut sudah direserve. Papa dipersilahkan meminggirkan kendaraan ke lot parkir sebelah. Papa pun kemudian memindah kendaraan. Setelah kendaraan diparkir dengan benar, kami turunkan bekal kami. Bekal? Ya ... Kan dalam flyer disebutkan bahwa pentas sandiwara ini gratis dan penonton dipersilhakan membawa tikar, selimut (alas duduk di atas rumput), kursi lipat dan perlengkapan piknik outdoor lainnya. Kami sudah tentu tidak membawa itu semua hehehe ... Lalu apa yang kami bawa? Bekal makanan hahaha ... Tas yang kami bawa dari rumah berisi air putih, coklat, chips dan kacang. Sambil nonton sandiwara, sambil piknik ... Kira-kira itulah judul acara kita hari ini hehehe ... Kami segera saja bergabung bersama penonton lain yang sudah lebih dulu datang dan sudah asyik dengan bawaan mereka masing-masing ... Ada yang duduk bergerombol di kursi lipat dan mengambil tempat di depan panggung ... Karena panas, mereka memakai payung atau topi ... Ada juga yang asyik duduk di rerumputan bersama teman dan keluarga sambil menikmati bekal mereka ... Kulihat ada penonton juga yang nampak sangat menikmati tidurnya hahaha ... Karena kami gak membawa tikar, kami memilih duduk di sidewalk ... Karena panas, kami juga memilih duduk di bawah pohon ... Lumayan nyaman juga rasanya ... Sambil menunggu pertunjukkan dimulai, kami baca flyer mengenai pertunjukkan sore ini. Rupanya, pentas hari ini diadakan oleh komunitas pecinta sandiwara yang tergabung dalam Monroe County Civic Theatre yang artinya kira-kira Teater Rakyat Kecamatan Monroe. Kami bayangkan anggota teater ini adalah pecinta seni yang ingin menghidupi kesenian salah satunya dengan mengadakan pertunjukkan sandiwara. Dan kenapa memilih Macbeth? karena sandiwara ini merupakan salah satu karya pujangga besar, William Shakespeare. Menurut Wikipedia, The Tragedy of Macbeth (commonly called Macbeth) is a tragedy by William Shakespeare about a man who commits regicide so as to become king and then commits further murders to maintain his power. The play clearly demonstrates the corrupting effect of ambition, but also deals with the relationship between cruelty and masculinity, tyranny and kingship, treachery, violence, guilt, prophecy, and disruption of the natural order. Cerita ini memang terkenal di jagad kesusasteraan. Gak heran, lumayan banyak juga penonton yang datang dan melihat pentas sandiwara ini. Para pemain nampak serius membawakan peran masing-masing. Namun demikian, aslinya aku belum terlalu tertarik mengikuti cerita sandiwara kali ini. Aku lebih memilih menikmati membaca buku cerita yang kubawa dari rumah sambil mendengarkan musik kesukaanku hehehe ... Hanya papa dan mama yang nampak asyik mengikuti sandiwara yang dipentaskan kurang lebih 90 menit ini. Saat acara selesai, hampir semua penonton mengisi kotak sumbangan sukarela yang diedarkan, termasuk aku tentunya hehehe ... Bersama penonton lain, kami pun bersiap untuk pulang. Sebelumnya, kami bertiga berkeliling taman ini sebentar. Baru kali ini kami datang ke taman ini. Inilah salah satu taman yang berlokasi di downtown dan memiliki panggung terbuka untuk berbagai acara. Tak lupa, kami sempatkan untuk ambil gambar hahaha ... Sesudah merasa cukup, kami pun segera kembali ke parkiran kendaraan dan bersiap kembali ke rumah ...

No comments: