Monday, October 29, 2012

VISITING MY MOM'S FRIEND

Hari ini hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012. Cuaca lumayan cerah. Papa dan mama mengajakku berkunjung ke rumah Shane (teman orangtuaku) yang ada di Solsberry. Jauh nggak dari rumah? Kata papa dan mama, Solsberry ini berjarak kurang lebih 40 menit dari rumah. Sudah pasti papa dan mama bertekad mengandalkan GPS untuk bisa sampai ke rumah Shane. Hanya saja, alamat Shane (nama jalan di mana rumah Shane berada) belum tercatat di GPS. Maksudnya apa? Begini, saat papa dan mama menset GPS dengan menyertakan alamat rumah Shane, ternyata mesin pencari alamat lewat GPS tidak bisa mengenalinya. Kenapa begitu? Karena GPS milik papa kan tidak diupdate. Alhasil, data alamat (nama jalan, daerah, dsb) yang di-search nampaknya masih merupakan data lama. GPS kami tidak bisa mengenalinya. Kok data di GPS tidak diupdate? Kan perlu bayar hehehe ... Ya ... Kalau mau update data di GPS harus bayar-lah ... Yang kami tahu, harga update GPS dengan membeli GPS baru kadang-kadang murah beli GPS baru jatuhnya. Jadinya, mending beli baru aja kan? Hehehe .... Kami tidak meng-update data karena untuk peta kota besar, nama-nama tempat terkenal, restoran, tempat wisata dan seterusnya biasanya masih bisa dicari dengan mengandalkan GPS. Na ... Rumah Shane kan ada di country side (agak jauh dari kota), jadinya si GPS agak sulit menemukan jalan yang kami tuju, karena lokasi rumahnya tidak berada di jalan utama. Lalu, bagaimana usaha kami? Sudah pasti kami kemudian membuka komputer dan mencari alamat ini dengan fasilitas google map. Ketemu gak? Sudah pasti ketemu-lah hehehe ... Kan google map menyajikan data langsung dengan bantuan satelit. Jadinya, sekali kita memilih menu mencari alamat dan mengisikan dengan lengkap lokasi yang kita cari, gak sampai 3 menit peta google sudah memberikan gambarannya hehehe ... Canggih kan? Ya memang begitu ... Google map merupakan salah satu cara yang juga bisa kita pilih seandainya GPS tidak mengenali lokasi yang kita tuju. Google map akan membantu kita memberikan gambaran rute mana saja yang akan kita lalui dan berapa lama jarak tempuhnya. Dengan google map, kita bisa melihat dengan jelas alamat yang akan kita tuju. Karenanya, setelah google map memberikan gambaran nama jalan dan area yang kita lewati, papa dan mama mencatat secara manual rute tersebut. Setelah rute manual siap, barulah kita menuju kendaraan. Papa dan mama kemudian memilih rute 45/46 (belakang rumah) dan kemudian pindah ke rute 37. Sebelumnya, kita mampir sebentar ke Marsh yang ada di rute 45/46 untuk membeli buah tangan yang akan dibawa ke rumah Shane. Mama memilih cupcakes dan donut. Setelah itu, dengan lewat rute 37 kita kemudian menuju area di sekitar Walmart. Dari Walmart, kendaraan terus saja melaju ke rute nomor 45.  Dari rute 45, kami mencari belokan ke nomor 445. Sesudahnya, kita cari rute nomor 54. Terakhir, barulah kita mencari jalan nomor 43. Di sepanjang jalan menuju nomor-nomor yang akan kami lewati, sudah pasti mama dan papa perlu hati-hati membaca petunjuk nomor jalan ini, agar gak kelewatan ketika tiba saatnya kendaraan berbelok menuju nomor berikutnya. GPS tidak banyak membantu ternyata hahaha ... Ya ... Sekalipun GPS tetap dinyalakan dan memberi petunjuk, tetap saja papa dan mama perlu memperhatikan semua sign di jalan yang kami lewati. Ketika kami memasuki jalan dengan nomor 54, kami mustinya segera mencari jalan nomor 43. Namun, papa dan mama tidak melihat nomor jalan ini. Jadinya, kami terlalu jauh memasuki jalan no 54 ini. Papa dan mama kemudian memutuskan berhenti sebentar dan menelepon Shane. Mama mengatakan akan berhenti di sebuah bangunan yaitu di sebuah sekolah yang bernama SMP Eastern Greene County (kalo gak salah). Mama meminta ketemu Shane di situ. Setelah semua OK papa kemudian membelokkan kendaraan menuju ke arah kami datang. Saat kami sampai di SMP tersebut kami segera saja mencari parking lot dan menunggu di situ. Mama kemudian menelpon Shane dan mengatakan bahwa kami sudah sampai di SMP. Gak sampai 5 menit, Shane datang. Segera saja kami mengikuti kendaraan Shane dan jalan dengan nomor 43 yang kami cari ternyata sudah kelewatan hehehe ... Pantesan semakin jauh masuk jalan 54 semakin gak menemukan petunjuk jalan nomor 43. Sebentar saja kami mengikuti kendaraan Shane, kami segera sampai di rumah Shane. Sebuah bangunan yang dikelilingi tanah kosong yang luas banget. Langsung kelihatan juga bangunan lain yang juga ada di situ, yaitu sebuah barn (kandang). Shane segara mengajak kami masuk rumah dan mengatakan kalau Kayla (istrinya) sedang keluar rumah dan sebentar lagi akan datang. Kyle (anak Shane) masih berada di rumah neneknya (ibu Shane). Jadilah kami bertiga dan Shane yang ada di rumah itu. Kebetulan hari itu cuaca cerah (sekalipun lumayan dingin). Papa dan mama memang janjian akan datang ke rumah Shane di jam 12-3 sore. Kami sampai di rumah Shane kurang lebih jam 12.30-an. Shane kemudian mengajak kami bertiga berkeliling ke rumahnya. Sudah pasti acara tour dimulai dari dalam rumah. Shane menerangkan kepada kami ruangan apa saja yang ada di rumahnya termasuk aneka pet-nya (tikus/rat, kucing, anjing, ikan, laba-laba, turtle). Kecuali anjing, pet-nya ada di dalam rumah. Setelah selesai berkeliling rumah, kami bertiga diajak Shane keluar rumah. Kami diajak ke kandang dan ketemu 2 keledainya (Jack dan Jasper). Dari kandang, kami kemudian diajak ke pond (kolam) yang dihuni duck (bebek). Kata Shane, sudah ada 3 ducks yang mati karena dimakan coyote (anjing hutan). Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan trailing. Kami bertiga dengan dipandu Shane mengelilingi area tempat tinggal Shane. Lahan tempat tinggal Shane luasnya 39 are. Berapa luas itu? Berhektar-hektar deh hehehe ... Kok bisa? Kan 10 are kurang lebih/hampir sama dengan 4 hektar (2,5 are = 1 hektar). Jadi, kalo 39 are sama dengan berapa? Hampir 16 hektar kan? Wa ... Luas banget ... Ya memang begitulah ... Menurutku, saat kami mengelilingi area tempat tinggal Shane, kami merasa seperti masuk hutan hehehe ... Kami melihat masih banyak pepohonan dan juga tanaman lain yang sepertinya bukan merupakan property pribadi. O ya ...  Shane tetap memasang pagar (kawat) sebagai penanda batas tanahnya dengan tanah tetangga. Memangnya ada tetangga? Ada ... 1 saja hehehe ... Rumah tetangga Shane ini nampak/kelihatan karena daun-daun sudah rontok. Sebelum daun rontok, rumah tetangga Shane tidak kelihatan hahaha ... Aman gak kira-kira lingkungan tempat Shane tinggal? Aman-lah ... Kalau nggak, pastinya Shane tidak mau tinggal di sini. Shane sebenarnya baru saja pindah ke rumah ini. Shane pindah bulan Juli lalu. Jadi, kami datang sekaligus ikutan house warming (istilah orang sini) atau istilah orang Jawa (pindahan) hehehe ... Kami berjalan dengan santai dan menikmati "hutan" di rumah Shane karena cuaca yang bersahabat hari ini. Setelah selesai berkeliling, kami kembali ke rumah Shane dan Shane kemudian memasak mie Itali alias spageti untuk kami. Sebentar saja Shane memasak makanan ini dan kami pun segera duduk bersama untuk memulai makan siang kami. Hmmm ... Uenak banget rasanya. Maklum, kami dah lumayan lapar hahaha .... Setelah kami selesai bersantap, Kayla istri Shane datang. Kami ngobrol  dengan Kayla dan kami senang sekali bisa datang ke rumah mereka. Sayangnya, Kyle (anak Shane) tidak diantar neneknya sampai kami pulang. Jadinya kami gak sempat ketemu. Emangnya kami pulang jam berapa? Kami pulang jam 3.30. Maklum, kami masih ada acara sore hari ini. Jadilah kami kemudian pamit pada mereka dan mengucapkan banyak terima kasih atas "warm welcome"nya. Dalam perjalanan pulang, kami segera saja set GPS dengan menu "home" dan tinggal mengikuti apa kata GPS hehehe ... Dengan settingan "home" di GPS biasanya rutenya lebih bisa diandalkan daripada kami membaca peta manual hehehe ... Bye-bye Shane ... Sekali lagi terima kasih banyak atas spagetinya yang super uenak hahaha ...

No comments: