Tuesday, October 16, 2012

COVERED BRIDGE FESTIVAL - OCT 2012

Minggu, 14 Oktober 2012, kami bertiga berjalan-jalan bersama tante Fitri dan temannya (Ros) ke sebuah festival tahunan (covered bridge festival) yang ada di Rockville Indiana. Kalau ditanya berapa jaraknya dari rumah, kurang lebih 90 menitlah jawabnya. Gak jauh-jauh banget kan? Ya ... Tante Fitri yang memberi tahu kami dan memberikan link adanya acara ini. Menurut tante Fitri, acara ini adalah acara tahunan yang biasanya memang digelar di musim gugur dan penyelenggaraannya pun di tempat yang sama, yaitu di Rockville Indiana. Kenapa disitu? Karena lokasi festival memang tidak jauh dari apa yang disebut covered bridge (jembatan tertutup). Maksudnya apa nih? Ceritanya nanti dulu ya, setelah  acara cerita perjalanan dari rumah menuju lokasi selesai hehehe ... Tante Fitri dan kami janjian ketemu di salah satu tempat di jam 8.30 pagi. Namun, tante Fitri kemudian memberi tahu kalau tante Fitri akan menjemput kami di rumah. Jadinya, kami menunggu di rumah saja. Kami memang nunut/nebeng tante Fitri, mengingat kalau membawa 2 kendaraan rasanya kok kurang efisien. Jadilah tante Fitri yang kemudian membawa kendaraan dan kami ikut menumpang. Kami kemudian menjemput Ros di Elletsville  dan selanjutnya memulai perjalanan menuju acara covered bridge festival ini. Perjalanan yang ditempuh adalah dengan rute melalui Elletsville, Spencer dan kemudian menuju kota Terra Houte. Terra Houte adalah sebuah area di state Indiana yang lumayan besar juga sebenarnya, hanya saja kami belum pernah kesitu dan belum bisa membayangkan seperti apa Terra Houte itu.  Kata papa, Terra Houte berarti tanah tinggi. Kenapa disebut begitu? Bisa jadi karena area ini memang lebih tinggi dari Bloomington tempat kami tinggal atau Indianapolis ibu kota negara bagian Indiana. Kalau mau tahu jawaban pastinya sih musti buka kamus hehehe ... Kami senang dengan rute yang kami lalui, karena pemandangan di sepanjang jalan memang sedang indah. Musim gugur lagi yang menjadi alasannya hehehe ... Ya ... Karena kami masih melihat aneka warna daun di pepohonan yang gak bosan-bosannya kami amati. Lalu lintas kebetulan tidak ramai sekali dan kami memang tidak terus-menerus melewati highway. Makanya kami bisa melihat pepohonan ini dari dekat. Kami juga tidak tergesa-gesa di perjalanan, karena kami berangkat lumayan pagi. Santai dan nikmati saja perjalanan ini. Bagaimana dengan cuaca? Cuaca pagi ini diramalkan akan hujan ... Namun kami tetap berharap cuaca sedikit bersahabat saat kami sampai di lokasi atau bahkan dalam perjalanan pulang pergi. Dan nampaknya harapan kami dikabulkan hehehe ... Kata tante Fitri dan Ros, hampir setiap tahun mereka berdua datang ke acara ini. Acara ini sendiri memang hanya berlangsung dalam waktu kurang lebih 10 hari. Dan seperti kusebutkan di depan, acara ini selalu diadakan di saat fall atau musim gugur. Mau panas atau pun dingin (alias dalam cuaca apa pun) festival ini pasti akan selalu ada. Ya ... Tradisi di covered bridge festival nampaknya akan tetap diadakan selama cuaca mendukung (tidak membahayakan pengunjang dan peserta acara tentunya). Karenanya, kami sangat senang bisa berkunjung kemari dan melihat salah satu tradisi yang nampaknya menjadi salah satu acara wajib bagi warga US. Sebelum kami sampai di lokasi, kami melewati sebuah kompleks pemukiman yang nampaknya juga bersiap menyambut acara ini. Apa yang mereka persiapkan? Deretan meja berisi aneka barang yang diletakkan entah di depan rumah, entah di depan garasi, entah di kebun atau halaman, entah di tanah lapang dan di berbagai tempat lainnya. Apa yang mereka lalukan? Mereka menggelas garage sale. Apa itu garage sale? Menjual aneka barang yang sudah tidak mereka perlukan tentunya dengan harga miring. Aneka barang tadi umunya adalah barang sudah pernah dipakai. Tapi jangan salah ... Bukan barang jelek yang mereka jual. Barang-barang yang masih layak pakai-lah yang mereka tawarkan. tanpa perlu membayar pajak, kita bisa berbagai keperluan yang bisa jadi tidak kita temukan di toko tetapi bisa ditemukan disini. Menarik bukan? Hampir semua rumah di pinggir jalan membuka atau memasang garage sale tag. Siapa pun yang melewati jalan ini dan ingin melihat atau membeli bisa langsung menghentikan kendaraannya. Kami tidak melakukan itu sekarang. Kata tante Fitri dan Ros, mereka akan melakukannya nanti, setelah kita pulang dari melihat covered bridge festival. O ya ... Kata tante Fitri juga, di area Rockville ini, acara covered bridge festival tidak hanya ada di satu tempat melainkan ada di lebih dari 20 tempat. Kita rencananya mengunjungi 2 tempat hari ini. Yang pertama adalah yang selalu didatangi tante Fitri dan Ros yaitu di Muncie, sedangkan tempat keduanya masih akan diputuskan nanti. Ketika kami kemudian melihat plang berisi petunjuk tempat yang akan didatangi, tante Fitri segera membelokkan kendaraan ke situ. Kami lewati ladang yang luas sebelum akhirnya kami sampai di tempat yang dituju. Sebuah lapangan yang sangat luas yang berbatasan dengan country road dan hutan ... Terlihat banyak sekali kendaraan diparkir di salah satu areal pertanian atau perkebunan yang sengaja dijadilan parking lot. Lalu di depannya nampak deretan tenda putih yang juga beredert-deret menempati areal pertanian lainnya. Kata tante Fitri dan Ros, tahun lalu saat mereka berkunjung ada lebih banyak lagi kendaraan diparkir di sini. Tahun ini nampaknya agak sedikit berbeda. Mungkin karena masih pagi (sekitar jam 11-an saat kami sampai), atau mungkin karena hari ini hari Minggu (mereka biasanya pergi di hari Sabtu) atau mungkin juga karena ramalan cuaca mengatakan akan ada hujan di area ini seharian ini membuat pengunjung tidak memutuskan datang sekarang. Entahlah ... Pastinya kami perlu bayar 3 dolar untuk ongkos parkir dan kendaraan tante Fitri pun masih mendapat spot parkir yang lumayan dekat dengan lokasi acara berlangsung. Setelah kami semua turun kendaraan dan berjalan menuju area festival, tante Fitri dan Ros mengajak kami memasuki areal depan. Rupanya tenda-tenda tadi milik para vendor yang berpartisipasi di acara ini.  Ada banyak sekali vendor yang menjajakan aneka produk mereka. Gak hanya berupa aneka jenis makanan (yang biasa kita temui maupun yang jarang kita lihat atau bahkan baru sekali ini kita ketahui) maupun aneka jenis produk dan jasa yang dengan mudah kita bisa lihat disini. Ada apa saja kira-kira ya? Na ... Kami juga penasaran dengan apa yang ada disini. Makanya, kami perlu melihat dengan cermat hehehe ... Lalu, bagaimana dengan cerita mengenai covered bridge festival ini? Na ... Setelah kami memasuki area festival, tante Fitri dan Ros memberi tahu kami adanya jembatan tertutup yang menjadi ikon acara festiva ini. Jembatan ini nampak dari tempat kami berdiri. Kami lihat jambatan ini seperti rumah panjang yang membuka pintunya lebar (tidak memasang pintu depan). Jembatan ini juga didirikan di atas kali. Air kali juga nampak masih mengalir. Bahkan kami lihat ada kincir air di salah satu tempat. Gak terlalu besar sih, tetapi lumayan juga ukurannya ... O ya ... Tante Fitri mengatakan warna jembatan ini biasanya merah. Dan kami memang melihat jembatan ini memang berwarna merah. Saat kami kemudian melihat dari dekat, jembatan ini nampak gelap di dalamnya. Maklum, semua dinding jembatan kan tertup, termasuk juga atapnya juga dibuat rapat. Jadinya jembatan ini gelap di dalamnya. ada jendela sih di dinding jembatan ini, hanya saja jendelanya kecil. Jadi, sinar matahari tidak banyak masuk ke dalam jembatan sebagai penerangan. Kami lihat pengunjung banyak juga yang lalu lalang di dalam jembatan ini. Maklum, lokasi vendor memang tersebar di areal sebelum dan setelah jembatan. Kata tante Fitri juga, kenapa acara ini disebut sebagai Covered Bridge Festival, itu karena lokasi yang dipilih memang dekat dengan covered bridge ini. Masih menurut tante Fitri, di Rockville IN ini ada puluhan cover bridge yang bisa kita temukan, namun tidak semuanya dipakai sebagai lokasi festival. Dan tidak semua lokasi yang dipakai festival, memiliki areal sebesar dan seramai yang kami kunjungi. Karena tante Fitri dah tahu, dipilihlah lokasi di Muncie ini. Kami kemudian memutuskan untuk berpisah (membagi diri dalam 2 kelompok) agar nyaman semuanya. Kelompok kami bertiga (aku, papa dan mama) dan kelompok tante Fitri dan Ros. Kami janjian untuk ketemu lagi di jam 1.30 di depan salah satu vendor yang menawarkan aneka produk makanan made in Amish community. Kami punya waktu 2 jam lebih untuk jalan-jalan dan menikmati suasana. Kami pun segera berpisah. Aku, papa dan mama melihat-lihat ada apa saja di festival ini. kata papa, rasanya acara ini gak beda jauh dengan pasar malam atau sekaten yang biasa kita lihat di tanah air. Ada berbagai macam makanan lokal atau khas yang ditawarkan disini, utamanya yang berbahan dasar jagung, kentang, gandum dan sejenisnya. Bukan franchise yang sudah kita kenal yang kita temui disini, melainkan aneka warung mirik perorangan-lah yang akan kita temui. Berderet warung makan ini menjajakan aneka olahan berbahan dasar hasil pertanian khas negara ini. Jangan salah, sekalipun skalanya kecil apa yang mereka sajikan atau jual sudah pasti sesuai dengan standar yang harus dipenuhi. Kebersihan dan keamanan bahan pangan sudah pasti mereka jadikan prioritas. Dan seperti yang nampak dalam gambar, aneka produk pangan tadi dijajakan dengan harga hampir sama, ada dalam kemasan yang bagus dan rapi serta lumayan enak. Kok kami tahu? Karena kami mencoba membeli beberapa jenis makanan seperti corn dog (sosis untuk hotdog yang dibungkus dalam roti berbahan tepung jagung), lalu juga chips keriting yang berbahan kentang dan juga sate daging (vendornya dari Philipina) dan gak ketinggalan pop corn. Rata-rata harganya 3-5 dolaran. Untuk minum kami beli es teh dan juga lemonade dingin. kalau mau cari hotdog, burger, tortila, jagung bakar, kentang goreng aneka bentuk, dumpling, cotton candy, cookies dan seterusnya, tinggal pilih saja. Minuman hangat dan dingin juga komplit. Es teh, lemonade, air soda, air putih, es krim, apple cider bahkan bir lokal juga tersedia. Silahkan pilih. Untuk tempat menyantap makan siang, bisa tetap dinikmati sambil jalan, bisa memilih di salah satu picnic table yang berlokasi di dekat kali (yang di atasnya didirikan covered bridge) maupun di food court yang didirikan pengelola. Terserah mau memilih dimana. Bagi yang perlu berbelanja, silahkan masuki aneka tenda yang ada di situ. Apa saja yang mau dicari nampaknya bisa ditemukan disini. Semua keperluan rumah tangga, mulai dari keperluan dapur (peralatan memasak, aneka bumbu, taplak meja, dst), keperluan ruang tidur (kasur, sheet, blanket, pillow dan sterusnya), keperluan mandi (keramik, tub, towel, shower curtain, sabun, dst), keperluan berkebun, keperluan memperbaiki kendaraan, alat-alat pertukangan, aneka asesories, aneka karpet, aneka tas-dompet, aneka pakaian, aneka barang antik, rug/karpet, dan masih banyak lagi. Justru di tempat inilah kita dengan mudah bisa menemukan produk asli US seperti aneka produk makanan seperti coklat (termasuk South Bend Chocolate Company juga ada disini), sirup dan barang-barang lainnya seperti keranjang piknik, pisau buatan pande besi US, topi cowboy, perlatan berburu dan sebagainya. Sudah pasti yang ini gak kami perlukan hahaha ... Lalu apa dong yang kami beli? Yang jelas makanan dan juga beberapa alat dapur. Maklum, mama punya alasan untuk beli alat dapur murah disini hehehe ... Kami sempat istirahat sebentar di picnic table dekat kali sambil memandang covered bridge-nya. Tentunya sambil menyantap sesuatu hehehe ... Kami bersyukur hari ini cuaca lumayan bersahabat. Sekalipun berangin, kami tetap menikmati suasana di covered bridge festival ini. Tak terasa, jam menunjuk hampir angka 1.30. Kami segera menuju tempat kami janjian (di depan tenda milik vendor dari Amish). Kami lihat tante Fitri dan Ros sedang asyik memilih beberapa item disini, termasuk dendeng. Aku pun kemudian ikutan beli dendeng yang rasanya pedes hehehe ... Setelah semua dibayar, kami segera meninggalkan lokasi ini untuk menuju lokasi berikutnya. Nampaknya, semakin siang semakin banyak yang datang. Untunglah cuaca bersahabat, sehingga acara siang ini berjalan lancar. Malahan kami senang ada sedikit mendung, karena kami gak merasa kepasanan berjalan-jalan di area terbuka ini ... 

No comments: